Langsung ke konten utama

Apapun Kuliahnya, Give It a Shot!

"Biologi murni? Mau kerja apa? Paling ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga" (ini yang pertama aku denger)
"Kok biologi murni? Gak keterima kedokteran ya?"
"Dasar buangan kedokteran!"
"Nanti Capung-capung yang di depan rumah diteliti ya"
"Di Indonesia kok ambil ilmu murni, riset sini kan masih jelek!" (Aku akui ini bener)

"Kok kamu di swasta gak di negeri? Pasti buangan!"
"Modal duit aja!"
Dan lain-lain
..................

Sering dengar omongan seperti itu? Aku percaya kalian yang kuliahnya ambil jurusan kurang bonafit pasti sering. Dan yang sering bilang gitu biasanya tetangga, teman bapak ibu, saudara, bibi, paman , kakek nenek, bahkan orang tua. Dan kebanyakan dari mereka sudah beda generasi dengan kita, generasi Z yang katanya open-minded, bisa melihat dari sisi lain.

Kalau orang-orang generasi X atau Y mungkin kalian bisa memaklumi mereka, maklum di zaman mereka ga ada yang namanya internet, line, ig, apapun itu dan stereotip yang tercipta dulu dokter dan insinyur itu pasti sukses dan cepat kaya, profesi lain ga bisa. Makanya mereka berbondong-bondong mengarahkan anak-anaknya untuk jadi dokter dan insinyur. Akibatnya, banyak anak yang pingin jadi dokter bukan berdasarkan passion dan akhirnya ga betah.

Lalu, salahkah kalian yang diterima di jurusan ga bonafit? Nggak sama sekali. Kita generasi Z sudah tau kalau banyak pekerjaan yang trend nya bergeser. Contohnya jadi dokter kaya dan terkenal tidak semudah dulu. Kerja di tambang minyak dulu sangat berprospek dengan asumsi kalo minyak tidak akan habis. Dan sekarang? Trend bergeser.

Buat kalian yang terbelenggu stereotip orang jaman dulu, beranilah jawab kalau ditanya kerja apa? Saya Ga tau. Lah? Karena zaman sekarang jenis pekerjaan semakin berkembang. Youtuber dan blogger dulu bukan profesi, tapi sekarang ini jadi pekerjaan yang menghasilkan. Mungkin dulu lulusan biologi cuma jadi dosen, sekarang bisa jadi tim forensik, kerja di genetis indonesia yang mungkin 10 tahun ke depan bakal nge-hits karena semakin banyaknya teknologi rekayasa genetika, dan lain-lain

Jadi kalau orang-orang pada jilid, diamkan aja kalau kalian malas ngomong. Jalani apa yang ada dan give It a Shot! Nanti mereka juga bakal menyadari kalau kalian bukanlah buangan atau apalah itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakultas Biologi UGM at a Glance

Selamat datang di Biologi UGM :) Nggak terasa udah satu semester terlewati, padahal baru kemarin rasanya dibukain pengumuman SBMPTN dan jadi maba unyu dengan segudang ekspektasi di UGM. Tiba-tiba kepikiran pengen cerita sekilas biologi, biar pada ga suren amat tentang biologi, terutama Bio UGM. Semoga bermanfaat buat kalian yang mau jadiin biologi pilihan pertama atau cadangan. Biologi ngapain aja sih? belajar apa? materinya sama kayak SMA ga? Jangan dikira belajar di fakultas biologi kaya belajar biologi SMA. Beda jauh, kalau di biologi SMA, modal buku saku atau catatan bimbel dan hafal niscaya nilai ujian akan bagus, tapi di Fakultas Biologi jangan harap bisa gitu. Di bangku perkuliahan, kamu akan belajar lebih banyak analisis yang melibatkan biologi untuk menyelesaikan berbagai masalah. Jadi, jangan harap nilai bisa bagus dengan modal catetan les :P Mata kuliah Fakultas Biologi UGM apa aja? Bisa diliat di gambar ini Ga tau artinya itu matkul? Bisa di Googling a

COVID-19 : Ga Ada Gunanya Jadi Ilmuwan di Negeri +62

Setelah sekian lama tidak menulis blog, hari ini saya menulis lagi ditengah Ujian Tengah Semester, laporan praktikum yang masih menumpuk. Tapi, tidak apa-apa juga. Toh, apa salahnya seorang Mahasiswa Biologi Semester empat belajar hal lainnya. Apa salahnya seorang Mahasiswi Biologi baca berita dan mengikuti perkembangan berita terkini. Kalau yang kita tahu cuma ilmu biologi, ilmuwan-ilmuwan seperti kita-kita ini gampang sekali lah ditipu. Kalau kita tidak belajar yang lainnya, pemerintah berbuat seenak sendiri sama ilmuwan juga kita tidak ada dasar buat mengkritik dan mengajukan pendpat. bagaimana tanggapan kalian setelah melihat gambar headline diatas? tentu bikin emosi. Saya memang bukan mahasiswa ilmu sosial apalagi ilmu politik. Tapi, saya ingin berbagi keresahan saya tentang bagaimana cueknya pemerintah terhadap ilmuwan. Sikap acuh tak acuh pemerintah ini juga sangat kelihatan terutama saat pandemi COVID-19 ini. Lihat saja, saat masih ada satu kasus COVID-19 di Indonesia

OSN SMP DIY 2014 - Hai, Bukittinggi!

19 Mei 2014, masih saja kepikiran teori kemarin, bisa nggak ya menyangga nilai praktikum yang sudah ga karu-karuan. tapi segala sesuatu memang ada hikmahnya, aku bisa bangun lebih pagi, bergegas merajai kamar mandi dan membangunkan teman-teman sekamarku, karena pukul setengah 6 harus sudah sarapan. dan seperti biasa, aku meng- sms teman-temanku lalu turun ke restoran bersama-sama dan mencari kontingen DIY lainnya agar bisa satu bis. dan misi ini berhasil, ke-15 anak DIY yang terkenal kompak (?) berhasil mendapatkan satu bis untuk mereka tumpangi. sesekali aku lihat ada anak dari provinsi lain mengira masih banyak tempat kosong, tapi tidak jadi. sepertinya yang menumpang bis dengan anak-anak yang terkenal berisik ini hanya mereka yang datang terlambat. di perjalanan, kami dimanjakan dengan pemandangan yang indah. dan kami ga merasa bosan karena selalu saja ada momen absurd yang dibuat ke-15 anak ini. mulai rebutan stik bawang *ceritanya pada kelafaran, rebutan tab buat mainan game d