Langsung ke konten utama

Disinfection Chamber, Efektifkah?

DISCLAIMER : BACA SAMPE SELESAI, JANGAN BACA HEADERNYA AJA
Beberapa waktu lalu, saya yang kurang kerjaan ini kebetulan lihat Feeds instragam milik seseorang yang sangat viral berpengaruh di kampus. Kalian tahu sendiri ini siapa. Hat off to u! saya juga salut dengan orang yang mau meluangkan waktunya untuk membantu warga terdampak COVID-19 daripada rebahan di rumah sambil nonton yutub. Seminggu sebelum post ini ditulis, ada update status salah satu teman saya yang kalau kalian tidak tahu dasarnya, dan apa yang terjadi, kalian mengira dia hanya nyiyir.
Nyinyir yang berdasar? masih oke kok
setelah itu, muncul klarifikasi tentang apa isi disinfection chamber yang didonasikan. Disini, dia klarifikasi kalau isi disinfection chamber itu adalah Chloroxylenol. dan menurut saya, klarifikasi ini masih kurang sumber. Dia berargumen ini aman karena disarankan LIPI untuk antiseptik dan banyak dipakai di tempat-tempat penting. tanpa sumber dari artikel atau publikasi ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan
Selain ini, yang lebih bikin saya ingin menangis sebagai anak Biologi yang konsentrasinya ke biomedis, ada juga selebtwit yang jadiin Dettol sebagai purifier udara. Kalau ini sih, ga ngerti lagi mau gimana :(.

Nah, sebelum bahas disinfection chamber, kita harus tau dulu apa itu antiseptik dan disinfektan. Keduanya sama-sama mengandung bahan aktif untuk membunuh mikroba. Perbedaannya, disinfektan digunakan untuk membunuh mikroba pada permukaan benda mati seperti  keyboard, saklar, handle pintu. sedangkan antiseptik, digunakan untuk membunuh mikroba pada tubuh makhluk hidup. Di antiseptik, bahan aktif yang ada lebih sedikit daripada desinfektan agar tidak memicu iritasi. selain itu, antiseptik sudah diujicobakan ke makhluk hidup sehingga keamanannya terjamin. Hand sanitizer, sabun L*feb**y, dll itu termasuk antiseptik.

selanjutnya, setelah tau bedanya antiseptik dan disinfektan, kita akan paham apa itu disinfection chamber. Alat ini bekerja dengan menyemprotkan cairan desinfektan ke benda yang ada dalam ruang. Biasanya, disinfection chamber ini berisi sodium hipoklorit yang ada di B*yclin atau Chloroxylenol, yang dibuat antiseptik Dettol. Nah, kalau gini, disinfection chamber yang isinya antiseptik aman dong!Tidak seaman itu Bambank!Pahami sifat bahan itu dan cara pakainya.Jadi, sebelum bikin disinfection chamber plis baca PubChem dulu ;)
  • Chloroxylenol yang ada di Dettol memang antiseptik yang efektif buat membunuh bakteri gram positif. Tapi, chloroxylenol ini bikin alergi mata dan pernafasan. Terkadang kulit kalau penggunaannya tidak pakai ukuran. Oleh karena itu, kita pakai saja di permukaan kulit. Jangan sampai kehirup atau kemakan. Berdasarkan studi yang dilakukan pada kelinci, kelinci yang terpapar chloroxylenol di mata ,mengalami iritasi mata selama 14 hari. Bayangin aja, kalau setiap hari kena disinfection chamber yang isinya chloroxylenol. Bisa-bisa rusak mata kita :".
  • Sodium hypochlorite biasanya ada di pemutih pakaian dan digunakan untuk disinfektan. Sebenernya, dulu pernah dipakai juga untuk antiseptik luka operasi. Tapi, tidak bagus untuk dipakai karena menunda pembekuan darah. Alhasil, lukanya malah nggak sembuh-sembuh. Yang penting lagi, ini yang perlu kita tau. Menghirup sodium hipochlorite terus-menerus bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan parah dan edema paru-paru.
    BRUH, mau paru-paru rusak gara-gara keluar masuk disinfection chamber tiap hari?

selain itu, disinfection chamber yang ada sekarang adalah hal yang kurang bermanfaat. Karena, tiap agen anti mikroba punya waktu kontaknya sendiri-sendiri untuk bisa membunuh mikroba. Kalau disinfection chamber? paling lama kita ada di dalamnnya cuma 30 detik. Contohnya, di gambar ini. Air dan sabun butuh kontak paling tidak 40 detik untuk mulai mematikan bakteri. Oleh karena itu, cuci tangan yang baik minimal 40 detik. Kalau kurang? ga ada gunanya. Kita cuma habisin sabun sama air doang. Ambil contoh aja, waktu kontak sodium hypochlorite berapa? 60 menit.


nah, bisa disimpulkan kalau sebenernya disinfection chamber itu sama sekali ga guna. Kecuali kalau udah ada yang menemukan disinfection chamber dengan bahan kimia tidak berbahaya dengan waktu kontak 30 detik. Itu baru ada gunanya.

Referensi :
Kuliah Mikrobiologi
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Sodium-hypochlorite#section=Health-Hazards
https://www.ipswichma.gov/DocumentCenter/View/10072/50ppm-Guidelines-on-the-Use-of-Disinfectants
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Chloroxylenol
http://news.unair.ac.id/en/2020/04/06/more-disinfection-chambers-made-to-prevent-covid-19-here-is-explanation-from-fkm-unair-lecturer/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakultas Biologi UGM at a Glance

Selamat datang di Biologi UGM :) Nggak terasa udah satu semester terlewati, padahal baru kemarin rasanya dibukain pengumuman SBMPTN dan jadi maba unyu dengan segudang ekspektasi di UGM. Tiba-tiba kepikiran pengen cerita sekilas biologi, biar pada ga suren amat tentang biologi, terutama Bio UGM. Semoga bermanfaat buat kalian yang mau jadiin biologi pilihan pertama atau cadangan. Biologi ngapain aja sih? belajar apa? materinya sama kayak SMA ga? Jangan dikira belajar di fakultas biologi kaya belajar biologi SMA. Beda jauh, kalau di biologi SMA, modal buku saku atau catatan bimbel dan hafal niscaya nilai ujian akan bagus, tapi di Fakultas Biologi jangan harap bisa gitu. Di bangku perkuliahan, kamu akan belajar lebih banyak analisis yang melibatkan biologi untuk menyelesaikan berbagai masalah. Jadi, jangan harap nilai bisa bagus dengan modal catetan les :P Mata kuliah Fakultas Biologi UGM apa aja? Bisa diliat di gambar ini Ga tau artinya itu matkul? Bisa di Googling a

COVID-19 : Ga Ada Gunanya Jadi Ilmuwan di Negeri +62

Setelah sekian lama tidak menulis blog, hari ini saya menulis lagi ditengah Ujian Tengah Semester, laporan praktikum yang masih menumpuk. Tapi, tidak apa-apa juga. Toh, apa salahnya seorang Mahasiswa Biologi Semester empat belajar hal lainnya. Apa salahnya seorang Mahasiswi Biologi baca berita dan mengikuti perkembangan berita terkini. Kalau yang kita tahu cuma ilmu biologi, ilmuwan-ilmuwan seperti kita-kita ini gampang sekali lah ditipu. Kalau kita tidak belajar yang lainnya, pemerintah berbuat seenak sendiri sama ilmuwan juga kita tidak ada dasar buat mengkritik dan mengajukan pendpat. bagaimana tanggapan kalian setelah melihat gambar headline diatas? tentu bikin emosi. Saya memang bukan mahasiswa ilmu sosial apalagi ilmu politik. Tapi, saya ingin berbagi keresahan saya tentang bagaimana cueknya pemerintah terhadap ilmuwan. Sikap acuh tak acuh pemerintah ini juga sangat kelihatan terutama saat pandemi COVID-19 ini. Lihat saja, saat masih ada satu kasus COVID-19 di Indonesia

OSN SMP DIY 2014 - Hai, Bukittinggi!

19 Mei 2014, masih saja kepikiran teori kemarin, bisa nggak ya menyangga nilai praktikum yang sudah ga karu-karuan. tapi segala sesuatu memang ada hikmahnya, aku bisa bangun lebih pagi, bergegas merajai kamar mandi dan membangunkan teman-teman sekamarku, karena pukul setengah 6 harus sudah sarapan. dan seperti biasa, aku meng- sms teman-temanku lalu turun ke restoran bersama-sama dan mencari kontingen DIY lainnya agar bisa satu bis. dan misi ini berhasil, ke-15 anak DIY yang terkenal kompak (?) berhasil mendapatkan satu bis untuk mereka tumpangi. sesekali aku lihat ada anak dari provinsi lain mengira masih banyak tempat kosong, tapi tidak jadi. sepertinya yang menumpang bis dengan anak-anak yang terkenal berisik ini hanya mereka yang datang terlambat. di perjalanan, kami dimanjakan dengan pemandangan yang indah. dan kami ga merasa bosan karena selalu saja ada momen absurd yang dibuat ke-15 anak ini. mulai rebutan stik bawang *ceritanya pada kelafaran, rebutan tab buat mainan game d